Tim Kelompok Kerja Operasional Demam Berdarah Dengue (Pokjanal) DBD Kabupaten Sleman beserta Tim Pokjanal DBD Kecamatan Godean pada Jumat, 10 Maret 2016 melaksanakan monitoring jentik di wilayah Dusun Senuko, Desa Sidoagung, Kecamatan Godean. Wakil Bupati Sleman Dra.Hj. Sri Muslimatun, M.Kes berserta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dr.Nurulhayah, M.Kes turut hadir dalam kegiatan ini.
Berdasarkan data yang diperolehdari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, terdapat 126 kasus DBD dan Kecamatan Godean menempati posisi nomor dua dengan penderita DBD paling banyak se-kabupaten Sleman. Dilaporkan pula bahwa pada tahun 2016 terdapat 520 orang terjangkit DBD dan 9 orang meninggal dunia di wilayah Kabupaten Sleman. Bahkan berdasarkan data, 50% anggaran dari jamkesda digunakan untuk membiayai kasus DBD yang rawat inap di RS.
Hal inilah yang kemudian menjadi keprihatinan bersama. Oleh karena itu Wakil Bupati Sleman menghimbau Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Jumantik digalakkan ke desa-desa. Beliau menyampaikan bahwa cara efektif untuk mencegah DBD adalah gerakan 3M dan meningkatkan PHBS. Adapun fogging bukan cara efektif menanggulangi DBD.Dalam pelaksanaan monitoring jentik di Dusun Senuko, Desa Sidoagung, diperoleh data bahwa dari 166 rumah yang dimonitor, 23 positif terdapat jentik, dengan Angka Bebas Jentik : 86,14%.
Harapannya Gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan Gerakan Jumat Bersih (GJB ) diharapkan dapat mengurangi jumlah korban DBD di Dusun Senuko, selain itu juga untuk menanamkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya kebersihan dan kepeduliannya pada lingkungan.
Be the first to comment