Godean. Direktorat Jaminan Sosial Kementrian Sosial dan Anggota DPR RI Komisi VIII melaksanakan kegiatan supervisi pelaksanaan Pertemuam Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dilaksanakan pada hari Rabu (18/10/2023) di pendopo Kapanewon Godean.
Dalam sambutan pembukaan Panewu Godean Rohmiyanto mengatakan bahwa program yang juga di sebut Family Developmennt Session (FDS) ini merupakan upaya perubahan perilaku keluarga peserta PKH melalui pembekalan pengetahuan di bidang ekonnomi, pendidikan, kesehatan dan perlindungan. ”Setiap bulannya ada pendampingan PKH untuk mengadakan pertemuam dengan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) diharapkan ada peningkatan pengetahuan guna mengembangkan perilaku positif ,”ungkap Rohmiyanto.
Pada pendampingan PKH disampaikan sejumlah materi salah satunya seputar gizi, pelayanan ibu hamil, dan bersalin, pelayanan ibu nifas dan menyusui serta PHBS. Adapula soal pendidikan berupa menjadi orang tua hebat, memahami perilaku dan belajar anak usia dini, meningkatkan perilaku anak baik hingga meningkatkan kemampuan bahasa anak. Pada kesempatan ini disampaikan seputar materi berkaitan dengan gizi oleh Intan Dewiyanti dari Puskesmas Godean I yang diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peserta dan akhirnya mengembangkan perilaku yang positif.
Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari Direktorat Jaminan Sosial Keluarga Kementrian Sosial RI, Risna Kusumaningrum yang dalam sambutannnya mengatakan bahwa wawasan penerima PKH diharapkan bertambah dan menjadi hal yang sangat penting bagi para pendamping, ”jadi tidak hanya dibantu secara uang tapi juga ada perubahan perilaku dari perilaku yang tidak baik menjadi perilaku yang baik, ”ungkap Risna.
Sementara itu anggota Komisi VIII DPR RI Esti Wijayanti mengajak semua peserta yang hadir sejumlah 50 peserta KPM dari kapanewon Godean dan 50 peserta KPM dari kapanewon Moyudan untuk makan telur rebus bersama. Upaya diharapkan ini dapat meningkatkan kwalitas gizi anak yang sehat dan cerdas. ”Program ini memiliki komponen untuk ibu hamil, dan memiliki anak usia dini guna menangani dan mencegah stunting pada anak”.
Be the first to comment